Work and
Holiday Visa’s Begin Step
Work and holiday visa Australia bukan hal baru di telinga, aku
dengar program ini sejak 2012 saat di kirim oleh nindya, tapi syarat yang
terberat adalah harus adanya uang sejumlah 50 juta, dan ini merasa sedikit
mustahil untuk mengumpulkan uang sebanyak itu, tapi benar apa yang katakan
bahwa “waktu Allah tidak perna datang terlambat dan selalu tepat waktu”,
akhirnya sekitar 2 tahun setelah mendengar tentang whv akhirnya aku mendaftar juga
di dukung penuh oleh temanku rifka yang telah membuktikan jika kita berusaha
akan ada jawaban dari doa kita.
Rifka telah membuktikannya dan akhirnya dia
bisa berangkat,dia berangkat berawal dari tekad yang kuat dan usaha yang keras.
sebenanrnya rifka telah menyarankan aku untuk ikut program ini sebelum awal
tahun,tapi saya tak bergeming dengan alasan masih menunggu kelanjutan proses ke
Kanada,proses kontrak yang tak berujung hingga sampai dengan hari ini, setelah
awal tahun aku lihat proses ke kanada tak berlanjut akhirnya aku memutuskan
untuk mengikuti program ini,berhubung hampir semua persyaratan telah saya
miliki tinggal memikirkan uangnya, dan akhirnya rifka menyarankan saya untuk
meminjam uang omnya jadi saya di suruh daftar dulu, dan nanti uang omnya akan
dia masukin sebanyak 25 juta dan tinggal mencari 25 juta sisanya, dan akhirnya
februari tanggal 12 resmillah saya mendaftar di web immigrasi indonesia, dan
sedikit was-was sebenarnya bagaimana kalau dalam 2 minggu nama saya di panggil
dan saya belum mempersiapkan uangnya dan bagaimana kalau uang belum mengendap
selama tiga bulan,syukur saya mempunyai teman yang berpengalaman telah melalui
proses ini ( rifka ) yang akan menabok saya saat saya mulai panik, karena jujur
di bayangan saya saat itu adalah uang senilai 50 juta itu harus mengendap di
rekening tanpa di ganggu gugat, tapi ternyata kata rifka tidak seperti justru
harus terlihat keluar transaksi yang stabil,sehingga tak terlihat duit itu
pinjaman.aku orang paling takut sekali berhutang, sangat aku hindari tapi
dengan ini mau tak mau aku harus berhutang walaupun aq tahu uang tersebut tak
akan saya pakai, akhirnya dengan tekad bulat dan keberanian tingkat dewa
akhirnya aku putuskan untuk meminjam duit ke tante Rizka dan omku,karena
dari semua kandidat yang aku list tidak ada yang memungkinkan buat meminjamkan
uang sebanyak itu,dan akhirnya berbekal kekuatan baja dan muka tembok akhirnya
aku memberanikan diri buat meminjam uang,berbekal 3 atm dari dua Bank akhirnya
aku mengutarkan maksudku kepada tante and omku, bersyukur akhirnya mereka dapat
meminjamkan uang tapi tidak dalam waktu lama, tapi tidak apa-apa yang paling
penting untuk transaksi keluar masuk dan akhirnya aku antar buku rekening bca
dan atmnya ke tante riska, resmilah tanggal 12 februari akhirnya uang masuk ke
rekeningku bertahap dan tanggal tersebut aku daftar di web imigrasi.
09 maret ada wawancra gelombang 51, rifka menyarankan untuk datang
saja bawah berkas lengkap siapa tahu banyak yang ga hadir sehingga bisa ikut
wawancra, datanglah ke wawancra sengaja datang pagi dan orang aku temui pertama
kali mas oki,harri dan nura, akhirnya ada sala satu dari kita yang menyarankan
buat bikin grup line,dan terbentuklah grup line gelombang 51.satu persatu
peserta wawancara hadir, ketika melihat pak teguh aku tanya bisa ga wawancra
menggantikan orang dan di minta surat kuasa, dan aku bilang aku belum punya
jadi tak di perbolehkan wawancara. pulang ke rumah aku lihat2 di list siapa
kemaren yang tak datang wawancara,akhirnya aku lihat johnsen tak bisa hadir dan
mencari pegganti, aku hubungi dia untuk minta surat kuasa, syukur johnsen orang
yang baik dia bersedia untuk membuat surat kuasa , setelah suata kuasa datang ,
aku datang ke imigrasi dan memberi tahu pak teguh kalau aku da dapat surat
kuasa tapi pak teguh Tanya surat kuasa ini kurang meyakinkan dan meminta surat
konfirmasi dari johnsen kalau surat itu benar-benar dari dia, dan besok johnsen mengrim surat konfirmasi dan akhirnya
aku datang ke imigrasi lagi membawah hard copy dari johnsen, dengan
pertimbangan itu aku di bolehkan untuk ikut wawancara di gelombang selanjutnya,gelombang
52. Yippi one step accomplish.
Aku mencoba memprediksi perkiraan waktu wawancra, dan wawancra di
perkirakan akan jatuh senin ke empat akhir bulan,sekitar tanggal 20an dan
otomatis uang senilai 50 juta harus sudah terkumpul, aq menghubungi omku untuk meminjam uang 25
juta, dan aku ambil rekening yang aku titipkan ke tanteku( aku sengaja
menitipkan atmku dan buku tabunganku untuk transaksi saja) akhirnya omku
memberi pinjaman 25 juta di tambah duit 25 di rekening Bri, hari jumat aku
satukan semua duit di rekening Bca dan mengambil rekening koran dan tak lupa
aku print buku tabungan, karena duit cuma ada 50 juta, dan sedikit riskan
sebenarnya karena uangnya sangat ngepas dan aku putuskan pinjam duit lagi ke regina staff Hrd di kantor
2 juta, syukur Regina orang yang baik aku bisa pinjam duit dari dia, sehingga
jumlah uang yang ada di tabungan senilai rp52,700,000 dan Alhamdulliah berada
di posisi cukup aman,namun hingga siang pengumuman wawancra belum juga
keluar,akhirnya sore pengumuman keluar dan Alhamdulliah namaku ada di sana, tak
sabar menunggu hari senin dan semua berkas telah siap, dan sedikit takut adalah
aku tak dapat izin untuk pergi ke imigrasi, akhirnya aku izin ke miss bunga
kalau aku hari senin akan telat, mana bertepatkan dengan waktu ptc jadi miss
bunga tak apa2 aku telat asalkan aku pulang sebelum jam 1.
23 Maret 2015 Wawancara time.
waktu wawancara datang, berdasarkan info dari Harry bahwa peserta
wawancra di panggil berdasarkan urutan pengunguman di web,karena namaku paling
akhir hingga aku putuskan untuk tidak terlalu buru2 datang. jam 8 aku datang
dan peserta belum terlalu bnyak yang tiba,akhirnya aku ngobrol dengan satu
cowok china ,tanto cerita2 sedikit dan akhirnya kurang dari jam 9 aku kenalan
sama Hansen, dan jam 9 kami para peserta wawancara di suruh naik ke lanti 11,
ternuata tempat wawancara berbeda ruangan dengan gelombang 51, sedikit tegang
dan jujur suasana boring dan aku lebih suka suasana gelombang 51 karena keadaan
tidak terlalu tegang, harry whatshap tanya gimana proses wawancra dan
suasanya" aku jawab aja ,peserta mukanya pada serius dan aku lebih suka
suasana gelombang 51" aku kirim foto ke dia, dan akhirnya berlanjut ke
pertanyaan berikutnya yang ga sempat aku balas, jujur aku grogi banget hal yang
sangat aku takutkan soal rekening,karena uangku belum sempat
mengendap,sepanjang menunggu aku berdoa terus dan berharap bisa wawancara
dengan pak teguh.akhirnya datang info yang membuat jantungku spot,ada sala satu
peserta yg jumlah uangnya 56 juta di nyatakan kurang tapi bersyukurnya dia
bukan wawancara dengan pak Teguh" pingin nangis rasanya dan akhirnya aku
keluar ruangan nangis sebentar di pojokan dan berdoa simple" Allah
kunfayakunmu jika memang ini jalanku maka mudahkanlah"akhirnya aku masuk
keruangan tunggu wawancara, tak lama kemudian namaku di panggil dan akhirnya
Allah mengambulkan doaku,aku dapat wawancara dengan Pak Teguh, proses wawancara
tidak terlalu rumit pertanyaan basa basi dan akhirnya pak teguh bilang berkas
semua lengkap, dan tinggal tunggu hasil srpi. wow lama jg nunggunya.aku lihat
jam menunjukkkan pukul 12 dan aku
putuskan untuk langsung pulang ke sekolah karena jam 1 mulai PTC, saat pulang
sempat kenalan dengan anak yang uangnya di nyatakan tidak cukup, tukaran nomor
telpon karena selain uangnya yang tidak cukup toeflnya juga di nyatakan harus
di perbarui.
Penantian alay bin panjang Apri,May and June ( 3 Bulan PHP)
setelah wawancra semua orang menanti datangnya surat ajaib
alias SRPI, di pikiranku bahwa srpi akan keluar sekitar 1 bulan dan
berharap akan seperti gelombang 50 bahwa srpi mereka hanya 1 bulan, tret….tret
23 april terlewati dan belum juga ada tanda srpi akan keluar di tambah dengan
bulan berituknya, aku sangat galau dan takut takutnya uang keburu harus di
balikkan dan srpi belum juga keluar, jadi selama prose penantian srpi aku sibuk
dengan prose pengumpulan uang, jadi dalam bulan may aku minjam sana sini untuk
manjaga jumlah uangku tetap 50 juta, jadi dari proses ini aku memberani diriku
untuk meminjam uang kepada mami oyun 25 juta ( karena duit om rifka masih ada)
jadi akhirnya setelah dapat pinjaman lagi dari mami oyun tanggal 8 May aku
print lagi rekening Koran dengna jumlah 54,000,000, jadi tetap berharap bahwa
srpi akan keluar may sehingga masih bisa di pakai untuk lodge dokumen ke avac.
Bulan April-May hampir 3 kali aku bolak balik imigrasi, berhubungan kantor
dekat dengan ditjen imigrasi jadi tinggal jalan kaki, dan alasan yang di dapat
berbeda-beda dan kebanyakan dari mereka menyuruh sabar, tapi secara garis
alasanya adalah masih banyak peserta yang belum lengkap berkas dokumennya dan
ada isu ijazah palsu. Aku berkuat dengan doa agar semua berjalan sesuai rencana
Allah dan semoga srpi keluar May, dan akhirnya may berjalan dengan cepat dan srpi belum ada tanda-tanda keluar dan berita sedikit membuat aku lemas datang
juga, bahwa uang om rifka harus di kembalikan tanggal 4 juni hari ketika esti
berangkat ke Norway si saat inilah aku tahu aku berada di titik pasrah dan tak
tahu mau melangkah kemana tapi akhirnya hati kecilku membisikan aku harus
memafaatkan waktu 3 hari sebelum tanggal empat untuk mengumpulkan uang 50 juta,
aku ptuskan untuk menminjam duait dari miss isna, gita, ulan dan regina di
kantor dan di tambah duit dari bca , tanggal 3 terkumpul duit senilai 57 juta
di rekening, aku pergi ke Bca ngprin rekening Koran , karena rekening Koran
yang bisa di pakai untuk lodge ke avac harus dalam 1 bulan yang sama jadi
ketika nanti srpi keluar rekening uang itu akan saya pakai. Akhirnya tanggal 4
aku pergi mengantar esti ke Norway, dan besok aku kembalikan uang2 teman yang
saya pinjamkan dan paling besar dan butuh waktu 2 hari mengembalikan duit ke
mamanya rifka. Melewati tanggal 20 belum ada tanda-tanda srpi akan keluar,
tanggal 24 ketika bangun pagi baca di grup kalau srpi udah keluar., langsung
cek email dan ternyata srpi ku keluar Alhamdulliah ya Allah penantian galau bin
deg-degan udah kelar time to move for the new step Visa time.
It is time for Visa
Dokumen-dokumen syarat
visaku telah siap dari jauh-jauh hari jadi tinggal berangkat ke avac saja,dan
saat itu hari-hari sibuk di sekolah persiapan untuk acara perpisahan sekolah
untuk murid tk B jadi aku putuskan untuk telat tanpa berkabar aku langsung ke
avac, dan syukur Alhamdullliah duitku cukup untuk apply visa hasil dari
tabungan-tabungan selama ini di tambah dengan pinjaman dari Rifka, karena
datang pagi-pagi jadi counter tidak terlalu sepi jadi tepatnya tanggal 24 Juni
aku lodge dokumen ke Avac, hari kamis, ternyata petugas konter avac tidak
seserem petugas konter di kedutaan Belanda atau Norwegia, mbak –mbak dari Jogya
yang melayani saya, saya lupa namnya tapi dia cukup baik jadi suasana cukup
santai, dan Alhamdulillah semua dokumenku lengkap, bayar hampir 4,900,000 dan
di suruh untuk nungguh prosesnya sampai dengan 3 bulan, huf,,,,,,,,,,,,tapi
karena da tahu bahwa prose kerja kadang tak selama itu akhirnya saya santai
saja. Waktu berapa lama visa akan di dapat memang semua tergantung kepada hoky
–hoky orang bersangkutan ada teman yang lodge lebih awal dari kita kurang dari
tiga hari langsung dapat HAP Id da nada yang nunggu berbulan, saat di avac di
bilang kalau kita di larang mengirim surat tertulis ke embassy jadi apa –apa aj
kita ti suruh nunggu, udah hampir smeinggu lebih aku belum dapat berita tentang
hap id ku jadi aku Tanya ke grup whv ada kemungkin untuk email ke ambassy atau
tidak? dapat pencerahan bahwa kita bisa email ke embassy untuk Tanya soal hap
id,aku email embassy dan dapat respon untuk menunggu, hati gelisa jelas karena
setelah perjuangna bgitu jungkir balik ada kaeraguan takut-takut nanti visa ga
lolos dan segala kecamukan yang lain datang melanda, dan semua itu bisa di
atasa dengan kuatnya kit aberdoa dan meminta kepada Allah, 2 minggu pas aku
dapat hap id, karena posisiku saat itu sedang berada di salatiga, aku putuskan
untuk kembali ke Jakarta untuk medical check up di rumah sakit mitra kemayoran,
hari jumat pagi pergi ke Mitra kemayoran barengna sama rien asagi anak dari
angkatan 55, dan hari selasa sekitar 4 hari dari medical check up Visaku
ketrima dan granted pertanggal 14 juli 2015 , yeyy…………yey Alhamdulliah
penantian selama ini terbayar dan buah perjuangan dan counting down to fly to
Australia.
Visa ini semata-mata Hadia dari Allah dan merupan bagian dari
perjuangan ku dan bantuan dari orang-orang baik di sekitarku yang Allah
kirimkan untuk menolngku, jadi aku list semua orang yang telam meolong dan mempunyai
kontribusi akan perjuangan ini,
Allah kau segala rasa syuku kepadamu yang membuat aku ketrima
program ini jadi sampai dengan berhasil seperti ini tak lepas dari orang-orang
baik yang kau kirimkan ini list-list orang yang menolongku.
Rifka
Dia adalah penggerak dan motivatorku yang handal dalam mensuppor
aku untuk mendapatkan visa ini, dia yang memulai untuk membuktikan bahwa uang bukan
jadi kendala jadi yang kita buthkan sedikit trick dan dengan trik itulah dia
berhasil dan mengajarkan kepada ku, hutand budi bersenyam di dia dariku dan tak
bisa di balas arena hanya Allah yang bisa balas, uang pinjaman 25, juta yang
aku pinjam dengan fee senilai kurang lebih 8 ratus ribu, dan usaha yang
setengah mati untuk meminjamkan uang itu kepada omnya dan meyakinkan dia, dan
uang lain yang aku pinjam buat pemabayaran visa dan kebaikan-kabaikan lain saat
aku jalan-jalan ke bandung, itu semua tak akan berbalas, tanpa kau aku tak akan
tergerak dan tak akan sampai di sini ,kau adalah tunggak awal aku disni penekan
tombol push buttonku, dan akhirnya aku bisa berjalan di proses ini ,dari awal
sampai dengan aku bisa datang ke Australia ini karena aku sangant pecaya bahwa
kau yang talah di pakai sama Allah, dan bantuan Allah datang melalu dirimu
kak rizka,
Makasih nyai yang telah mensupport dan membuka keberanian untuk
mulai dengan pinjaman, dan atas trasaksai yagn sedemikian kita bikin agar
terlihat wajar “ Profit Hall tun jang , dan maksih udah ngasih kerjaan selama
break lebaran sehingga uang dari kerja bisa beli ransel buat ke Australia,
semangat terus nyai desainer.
Mama Oyun
Mang Edy
Mokasih atas naseak magea pinjeman ne 25 juta oh mang walau udem
oh agak coa berkabar tapi coa apo-apo paling coa perna ko temulung untuk
pertamo.
Miss Isna
You my oase di tengah heating dan emosiku kau seikit bisa
menenanngkannku, kau selalu menawarkan bantuan entah itu telinga, tenaga dan
waktu di tengah kesibukanmu, terimah kasih atas segalanya bu hajja terutama
bantuan uangnya untuk mengisi dana dalam whvku.
Gita chinggu ya
Terimah kasih ya chinggu atas uang dan telinnganya yang aku
pinjamna selama proses ini
Regina hard yang aku pinjam uangnya dadakan sebelum print buku
tabungan bca,
Widi uangnya yang numpang nginap di tabungna selama beberapa bulan
dan itu sangat2 membantu
Ulan
Terima kasih untuk pinajam uang 10 jutanya sehari ya lan, waktu
detik terkahir untuk pengumpulan surat keterangan bank.
Dan akhrnya jadilah visa itu, granted tanggal 14 july dan satu
bulan kemudian chapter baru dalam perjalan hidup , lemabran2an baru dan ketemu
dengan toko2 baru dalam hidup sungguh eposide yang indah, aka nada cerita
selanjutnya bergulir meninggalkan kenangan step awal Accomplish.
Dan berlanjut dengan cerita seru selama whv.....hidup aku bersyukur untuk setiap hal yang terjadi dalam hidup ini.